NUSAKAMBANGAN - Salah satu kegiatan kemandirian yang berjalan di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan adalah perbengkelan. Kegiatan ini telah berjalan sekitar empat tahun yang diawali dengan keprihatinan salah seorang pegawai terkait jarangnya jasa bengkel yang terdapat di Nusakambangan. Padahal jasa ini sangat dibutuhkan mengingat banyak pegawai yang menggunakan moda transportasi sepeda motor dan banyaknya kendala dengan kendaraannya disaat perjalanan berangkat maupun pulang bekerja, Senin (27/03).
Atas dasar pemikiran tersebut seorang pegawai dari bimbingan kerja Lapas Permisan mulai mempelopori berdirinya bengkel yang terdapat dalam lapas.
Beberapa WBP kemudian direkrut untuk bekerja dalam bengkel. Tidak asal pilih, pegawai menseleksi WBP yang mempunyai keterampilan membengkel yang bagus dan memiliki keterampilan. Pengembangan dilakukan oleh pihak lapas dengan melakukan pelatihan kemandirian membengkel yang menyasar lebih banyak WBP.
Berkat kegigihan dan pelatihan yang mumpuni terbentuklah WBP yang memiliki keterampilan membengkel yang baik. Mulai dari perbaikan ringan seperti menambal ban hingga sampai yang rumit seperti modifikasi motor mampu mereka lakukan dengan baik. Tak jarang beberapa pesanan modifikasi dan restorasi datang dari luar Nusakambangan bahkan sampai luar daerah.
Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi WBP tersebut dan juga Lapas Permisan. Dari hasil modifikasi dan restorasi yang telah selesai dikerjakan mendapatkan hasil yang memuaskan bagi konsumen.
Seorang petugas bimbingan kerja Lapas Permisan mengatakan harapannya agar bengkel Lapas Permisan yang diberinama Vermis Garage dapat bertahan dan berkembang.
"Saya harap bengkel ini akan terus berjalan dan berkembang melihat banyak manfaat yang telah dirasakan banyak masyarakat terutama pegawai di Nusakambangan, " ungkap Akbar petugas bimbingan kerja.